Suatu ketika ada
seorang murid dan guru berjalan menuruni gunung untuk menuju ke kota, di dalam
perjalanan mereka bertemu anak sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras,
saat itu sang guru melangkahi sungai tersebut dengan sangat mudah, walaupun
sungai tersebut cukup lebar.
Sang murid yang
melihat gurunya dengan sangat kagum, dan sang guru memintanya untuk mengikuti
langkahnya. Tapi, Sang murid merasa ia tidak mampu untuk melangkahi sungai
tersebut dengan satu langkah lebar sama seperti gurunnya, maka murid tersebut
berjalan mundur dua langkah dan berlari kecil melompati sungai tersebut, hap,
sungai itu pun berhasil ia lalui.
Akhirnya tibalah
mereka di sebuah jurang yang cukup terjal, namun tidak terlalu lebar. Di ujung
jurang tersebut sang guru melangahkan kaki dengan yakin dan langkah pasti yang
lebar, sang guru berhasil melangkahkan kakinya di sebrang jurang. Sang murid
yang melihatnya sangat terkejut, sang guru pun berkata. “Ayo melangkahlah
menuju sisi jurang ini, lebar jurang ini sama seperti sungai yang kita lalui
sebelumnya!”
Sang murid, yang
melihat gurunya di sebrang jurang menunjukkan sebuah raut keraguan di wajahnya.
Dengan seksama ia perhatikan lebar jurang tersebut, kedalamannya dan melihat ke
belakang.
Dengan penuh
kepastian ia mengambil lima langkah mundur dan bersiap menyebrangi jurang
tersebut dengan berlari dan meloncat sepenuh tenaga, dan sekali lagi
perhitungannya tepat. Sang murid berhasil menyebrangi jurang tersebut berkat
kecerdikannya.
Sesampainya di
sebrang jurang sang guru mengelus lembut kepala muridnya sambil berkata “Wahai
muridku, tahukah engaku apa yang membedakan loncatanmu saat di sungai dan di
tepi jurang ? Walaupun dengan lebar yang sama, namun kau dapat melihat
rintangan yang berbeda dari kedua hal tersebut, karena itu kau mengambil
langkah mundur yang lebih banyak saat loncat di tepi jurang untuk memastikan
keselamatanmu.
Begitu juga dengan
kehidupan, saat tantangan hidup di depanmu lebih besar, kau harus melangkah
mundur sedikit lebih banyak agar kita mampu mengatasi segala kemungkinan yang
ada dan meloncat lebih tinggi".
No comments:
Post a Comment