MAKALAH
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Pada zaman sekarang yang serba maju ini, kemajuan teknologi
tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak bisa diimbangi oleh
kebiasaan hidup manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit
yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau
disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu
meter dari permukaan air laut. Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja
orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian
masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya
pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit
lain seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue
yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien
DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual
maupun diare.
Dengan berbagai permasalahan tersebut masyarakat seharusnya
sudah mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan dari tempat – tempat
bersarangnya nyamuk dan perlu memberantas sarang nyamuk agar dapat terhindar
dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk. Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis
ingin mengulas lebih dalam makalah yang berjudul, “Pemberantasan Sarang
nyamuk”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasar latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah : “Adakah hubungan
antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku
pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) dalam upaya
pencegahan penyakit demam
berdarah dalam lingkungan masyratkat”.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dalam upaya mencegah penyakit demam berdarah.
Tujuan Khusus :
1.
Untuk
mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat tentang penyakit demam
berdarah.
2.
Untuk
mengetahui perilaku/cara pemberantasan
sarang nyamuk (PSN).
D. MANFAAT
Dari hasil
makalah ini diharapkan dapat mempunyai manfaat :
1.
Manfaat Teoritis
-
Diharapkan
dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan acuan
bagi ilmu pengetahuan bagi
penulis, tenaga kesehatan
dan masyarakat umum.
-
Sebagai
acuan atau bahan
pertimbangan untuk melakukan
penelitian/penyelesaian tugas selanjutnya yang
berhubungan dengan pencegahan
penyakit demam berdarah.
2.
Manfaat Praktis
Untuk memberikan
informasi tentang hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) masyarakat dalam
upaya pencegahan penyakit demam berdarah.
A. PENGERTIAN
NYAMUK
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,
Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum
2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan
enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15
mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai
"Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa
Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun
1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis
panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau
juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan
protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu
dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu
menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan
berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites,
tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa
jentik-jentik nyamuk yang lain.
B. REPRODUKSI
NYAMUK
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur,
larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies
- dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu
sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik
jantan maupun betina makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk betina memberi
nutrisi pada telurnya. Telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat
dalam darah untuk berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk
dewasa sangat menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembap
atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan
menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai
sensor suhu dan kelembapan. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai
mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara
bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk
meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa
terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi
(pengeraman). Pada periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin.
Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua dalam waktu yang hampir
sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali.
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi.
Fase ini dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan
terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan
kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu
digunakan untuk alat pernapasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap
terbang dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada, sayap,
perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong
pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini
adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan
air, sehingga hanya kakinya yang menyentuh permukaan air. Kecepatan ini
sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat menyebabkan kematiannya.
Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat
sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam
tempo 14 hari pada 20 °C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 °C. Sebagian
spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu bulan.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air.
Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa
biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat
pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa
jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti
Wyeomia hidup dalam
keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam
air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon
periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang
ketam sepanjang pesisir pantai.
C. PENGERTIAN
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang
ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan
malaria.
Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai
DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh
nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah
manusia.
Selama nyamuk aides aigypti tidak terkontaminasi virus
dengue maka gigitan nyamuk DBD tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut
menghisap darah penderita DBD maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa
menularkan virus dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk
jenis aedes aegypti agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke
orang yang lain
D. PENYEBAB
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat
macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus
tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses ( Arboviruses). Dan keempat tipe
virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain
Jakarta dan Yogyakarta. Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di
masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3. Keempat tipe virus
tersebut merupakan genus dari flaviverus familiflaviviridae. Setiap serotipe
cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan
beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi.Penyakit Demam Berdarah
Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) inidisebarkan kepada manusia oleh
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus C.
E. GEJALA DEMAM
BERDARAH DENGUE
10 Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue
:
1.
Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40
derajat celsius ).
2.
Perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan
bola mata dan nyeri punggung pada awal gejala.
3.
Tampak bintik- bintik merah ketika diperiksa
dengan metoda uji torniquet.
4.
Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
5.
Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6.
Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3
dan terjadi peningkatan hematokrit diatas 20 %.
7.
Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung
dan gusi.
8.
Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran
berupa lendir yang bercampur darah ).
9.
Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari
pecahnya pembuluh darah.
10.
Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit
pada sendi
Orang yang
terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan medis
dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati. Terlambat memberi
pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.
F. KONDISI
LINGKUNGAN YANG KURANG BERSIH
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan bisa menjadi solusi
yang tepat. Bereskan semua tempat yang bisa dijadikan lalat, nyamuk, dan tikus
sebagai tempat bersarang. Barang bekas atau barang yang tidak dipergunakan lagi
sebaiknya dibuang atau dibakar saja. Jangan biarkan sampah bertumpuk di tempat
sampah usahakan setiap hari sampahnya dibuang/dibersihakan.
Ruangan yang bersih dan segar tidak akan mengundang binatang
pengganggu seperti tikus dan lalat. Bukan hanya ruangan di dalam rumah yang
harus diperhatikan, tetapi lingkungan luar rumah juga harus diberikan perhatian
yang lebih. Karena mereka (binatang pengganggu) semuanya berasal dari luar.
Kalau di luar bersih tidak ada jalan bagi binatang mengganggu untuk masuk ke
rumah. Kalau hidup bertetangga, ajak tetangganya bersama - sama menyadari
pentingnya menjaga kebersihan. Jika menganggap kebersihan itu penting, jalankan
kebersihan sebagai tugas sehari hari. (Bagaimanapun lalat, nyamuk, dan tikus
itu akan tetap ada, tetapi kalau kita menjaga kebersihan, kita tidak akan
terganggu) "
G. WABAH PENYAKIT
Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung
kepada racun serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus yang
memakan nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka.
Hal-hal seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan Perlindungan, seperti
"Forsyth refuge" dan Seaview Marriott Golf Resort, di mana sekawanan
nyamuk utama dilaksanakan dan dipantau menggunakan "killifish" dan
belut muda. Kesannya di dokumen dengan menggunakan mikroskop maju bawah air
seperti ecoSCOPE. Bagaimanapun, wabah penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan
penyemburan dengan bahan kimia yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan
pada masa lalu.
Capung, juga dikenal sebagai elang nyamuk merupakan agen
pengawal yang berkesan. Larva capung (naiads) memakan jentik-jentik dalam
penampungan air sementara capung dewasa pula memburu dan memakan nyamuk dewasa,
terutama nyamuk harimau asia yang terbang pada waktu siang. Penyemburan nyamuk
bisa memperburuk keadaan dan meningkatkan populasi nyamuk dalam tempo jangka
masa panjang sekiranya penyemburan itu melenyapkan capung dan pemangsa almi
yang lain.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti
malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti
demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus
Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999
dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika
Serikat.Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5
hingga 2,5 km/jam. Pengusir nyamuk biasanya mempunyai kandungan aktif berikut:
DEET, sulingan minyak Catnip - Nepetalactone, Citronella atau sulingan minyak
eucalyptus.
PEMBERANTASAN SARANG
NYAMUK (PSN)
Pemberantasan nyamuk DBD diutamakan memakai cara yang
efektif, efisien dan ramah lingkungan. Hal ini berfungsi menghilangkan tempat
berkembangbiaknya nyamuk. Cara yang dimaksud adalah dengan 3M, yaitu Menguras,
Menutup dan Mengubur barang-barang yang bisa menampung air seminggu sekali.
A. MENGURAS
Tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak WC,
Vas Bunga, Perangkap Semut, Tempat minum burung dsb. Cara menguras yang baik
adalah dengan menyikat atau menggosok
rata dinding bagian dalam tandon air, menadatar maupun naik turun. Maksudnya
agar telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan tidak menetas jentik.
B. MENUTUP
Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk
berkembang biak :
1.
Menutup tandon dengan rapat agar air yang
disimpan tidak ada jentiknya. Jenis tandon ini antara lain : gentong, padasan,
drum, reservoar, emberisasi dsb
2.
Menutup tandon agar tidak terisi air . Misalnya
tonggak bambu dapat ditutup dengan pasir atau tanah sampai penuh. Sedangkan
untuk ban, aki dsb dapat ditutupi dengan plastik agar tidak kemasukan air atau
dimasukkan karung agar tidak tersentuh nyamuk.
C. MENGUBUR
Barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak akan
dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan yang mudah adalah dengan mengubur ke
dalam tanah. Contoh barang bekas yang perlu dikubur : gelas, ember, piring
pecah, kaleng dsb.
D. IKANISASI
Selain dengan cara 3M, pada bak-bak air juga bisa dipelihara
ikan pemakan jentik. Contoh : Betta sp
E. FOGGING
Bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular DBD,
hanya membunuh nyamuk dewasa. Pada hari-hari berikutnya akan menetas
nyamuk-nyamuk baru lagi, karena telur dan jentik-jentik tidak mati.
Fogging berdampak buruk terhadap kesehatan karena
menggunakan pestisida dan solar.
1.
Pestisida merupakan racun yang dapat merusak
syaraf dan beresiko penyebab kanker, kelahiran anak cacat , kerusakan genetik/
keturunan, keguguran dan kemandulan
2.
solar mengeluarkan emisi COx, NOx, SOx yang
dapat mencemari udara dan berdampak buruk terhadap kesehatan.
A. KESIMPULAN
Nyamuk dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue oleh Nyamuk
betina Aedes albopictus dan Nyamuk betina Aedes aegypti. Untuk jika masyarakat
telah mendapat gejala – gejala yang seperti disebutkan diatas maka dapat
langsung merujuk ke rumah sakit, puskesmas untuk segera mendapat pertolongan.
Penyebab penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk dapat dicegah dengan cara
pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Nyamuk ternyata tidak
sembarangan untuk hinggap ke mangsanya. Tidak setiap darah dihisapnya, kecuali
si mangsa punya bau khusus yang disukai nyamuk. Bau itu berasal dari tubuh
manusia sendiri yang dihasilkan oleh bakteri yang menempal pada badan. Jangan
heran bila ada nyamuk suka menghisap darah orang orang tertentu dan membiarkan
yang lainnya.
Hasil ini merujuk pada penelitian Composition of Human Skin
Microbiota Affects Attractiveness to Malaria Mosquitos. Studi melibatkan 50
pria yang diminta membiarkan bau alami tubuh mereka keluar dengan sendirinya.
Mereka dilarang mengonsumsi makanan yang bisa mengubah ciri khas bau tubuh yang
asli. Seperti bawang putih, bawang merah, dan sebagainya.
Setelah itu, dilakukan pengujian sejauh mana nyamuk jenis
anopheles gambiae akan menghisap darah mereka. Usai proses tersebut, peneliti
mengambil sampel kulit dari relawan dan memeriksa mikroba yang menempel
padanya. Ternyata didapat kesimpulan, nyamuk suka dengan badan yang baunya
dikeluarkan oleh bakteri yang jumlahnya banyak tapi dengan jenis bakteri yang
tidak beragam. Namun, nyamuk kurang suka jika tubuh seseorang muncul bau yang
dihasilkan beragam jenis bakteri.
B. SARAN
Nyamuk merupakan salah satu faktor penyebab penyakit yang
kini telah menyerang manusia. Salah satu faktornya adalah masyarakat kurang
menjaga kesehatan lingkungan sehingga
menyebabkan nyamuk dapat berkembang dengan pesat pada lingkungan. Untuk
itu, agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
misalnya Demam Berdarah dengue (DBD), masyarakat dapat melakukan pemberantasan
sarang nyamuk dilingkungan masing dengan cara yang disebutkan diatas.
No comments:
Post a Comment