Wednesday, April 02, 2014

JEJAK KAKI DI KARPET

 “Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”
Sebuah kisah nyata… Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih dan teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan berkata kepada sang ibu : “Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan.”
Ibu itu kemudian menutup matanya.
“Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?”
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.


Virginia Satir melanjutkan,
“Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu.Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi”.
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

“Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu”.
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

“Sekarang bukalah mata ibu.”
Ibu itu membuka matanya.
“Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?”
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
“Aku tahu maksud anda.” ujar sang ibu, “Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”.
Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder dan John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) .

Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing,
yaitu bagaimana kita ‘membingkai ulang’ sudut pandang kita, sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.
Dalam agama, teknik ini sering disebut dengan “SYUKUR”.

Bersyukur adalah sebagai tanda terima kasih kita kepada ALLAH SWT atas segala nikmat dan karunia-NYA. Syukur juga mengajarkan kepada kita bagaimana memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang positif, apapun yang terjadi dan ditakdirkan oleh ALLAH terjadi pada kita, entah itu baik atau pun buruk menurut kita. Berikut beberapa contoh pengubahan sudut pandang yang mungkin sering kita alami :

-          Jika istri mengatakan, malam ini kita hanya makan mie instan saja,,,BERSYUKURLAH,,,karena malam ini dia makan malam bersama kita, bukan dengan orang lain.
-          Jika anda kesal melihat suami sedang bermalas-malasan di depan TV,,,BERSYUKURLAH,,,karena dia sekarang berada di rumah, bukan di kafe, bar, diskotik, atau tempat-tempat mesum.
-          Jika anak-anak anda ribut dan membuat rumah berantakan,,,BERSYUKURLAH,,,mereka ada di rumah dan tidak menjadi anak jalanan.
-          Jika anda merasa lelah, capek karena bekerja,,,BERSYUKURLAH,,,anda masih mampu untuk bekerja keras bagi orang-orang yang anda cintai.
-          Jika pakaian anda sudah mulai terasa sempit,,,BERSYUKURLAH,,,karena berarti anda cukup makan.
-          Jika anda merasa tidak mampu mengerjakan sebuah soal dalam ujian,,,BERSYUKURLAH,,,karena anda menjadi tahu batas kemampuan anda dan berpeluang untuk bisa terus berkembang dan belajar.

-          Jika hingga sekarang anda belum menemukan jodoh yang tepat,,,BERSYUKURLAH,,,anda masih memiliki teman-teman yang baik dan senantiasa mendukung anda.
Posted by TUGAS GURU SEKOLAH

No comments:

Post a Comment